Saturday, 5 March 2016

PENTINGNYA PENGEMBANGAN WAWASAN NUSANTARA PADA ERA PASAR GLOBAL


PENTINGNYA PENGEMBANGAN WAWASAN NUSANTARA PADA ERA PASAR GLOBAL
Ismah Pratiwi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan

Pengertian Wawasan Nusantara
            Wawasan nusantara menurut kelompok kerja LEMHANAS 1999 yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
            Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki puluhan ribu pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dari puluhan ribu pulau yang dimiliki Indonesia, terdapat 5 pulau besar/utama yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua. Menurut data dari PBB dan telah diakui dunia bahwa pulau di Indonesia berjumlah 13.466 pulau, penghitungan jumlah pulau ini dilakukan oleh Tim Nasional Pembakuan Rupabumi Indonesia. Namun dari banyaknya pulau di Indonesia yang berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau.
            Tentu saja dengan banyaknya pulau di Indonesia, Indonesia memiliki banyak sekali potensi-potensi ekonomis yang khususnya berasal dari kekayaan alam. Kekayaan alam Indonesia sangat luar biasa, hanya saja Indonesia masih belum mampu mengelola sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya yang berimbas pada masih banyak ditemukan masyarakat yang kurang mampu, infrastruktur rusak, dan masalah-masalah kesejahteraan lainnya. Data pendapatan perkapita rakyat Indonesia juga hanya diwakili oleh pendapatan masyarakat menengah ke atas (tidak menggambarkan keadaan ekonomi yang sebenarnya).

Pengertian Pasar Global
            Pasar global merupakan pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang bisnis pada pasar global sangat besar dan menantang, ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena faktor-faktor antara lain :
1.      Adanya beberapa Negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang murah
2.      Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar Negara yang secara langsung menjadi konsumen global
3.      Semakin banyak transportasi antar Negara yang mempermudah distribusi produk
4.      Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia

Pengembangan Wawasan Nusantara Pada Pasar Global
            Pasar global atau saat ini sering disebut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) telah dimulai sejak 31 Desember 2015. Tentu saja kondisi seperti ini memiliki dampak baik positif maupun negatif. Bagi Indonesia sendiri, adanya MEA merupakan suatu tantangan sekaligus ancaman. Rakyat Indonesia sebagian besar belum memahami apa itu MEA, apalagi untuk bersaing di pasar global khususnya masyarakat terpencil. Hanya masyarakat di kota-kota besar yang diperkirakan akan mampu bersaing di era ini. Keadaan masyarakat Indonesia di daerah khususnya daerah-daerah terpencil membuat muncul rasa pesimis di khalayak ramai mengenai eksistensi bangsa Indonesia di pasar global. Namun mengingat banyaknya potensi yang dapat dikembangkan dan mengingat keadaan masa lalu dimana Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit maka bukan hal yang mustahil jika Indonesia dapat bersaing di pasar global.
            Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu mencerminkan tanggung jawab pengelolaan SDA yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian SDA itu sendiri.
            Seperti dilansir pada Merdeka.com, ketua DPD REI DKI Jakarta, Amran Nukman menyatakan bahwa anggapan bisnis adalah bisnis dan tak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan adalah keliru. Pasalnya wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai orientasi dasar dalam berbisnis, mengingat pengusaha adalah penggerak roda ekonomi.
            Melalui pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam era pasar bebas ASEAN, pengusaha tidak cukup hanya memiliki wawasan bisnis namun juga harus memiliki perspektif wawasan kebangsaan. Perspektif wawasan kebangsaan disini dapat diartikan sebagai perspektif mengenai pembangunan nasional dimana semua pelaku usaha memiliki tanggung jawab membangun perekonomian nasional dengan memikirkan kesejahteraan rakyat. Implementasi wawasan nusantara senantiasa harus berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh.
            Dalam hal pengembangan wawasan nusantara perlu kiranya menyusun strategi untuk mengahadapi MEA, salah satunya adalah dengan mengembangkan museum-museum di Indonesia. Museum merupakan sarana untuk mengetahui budaya dan peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah terjadi. Mengingat bahwa Indonesia kaya akan budaya dan sejarah, sampai dengan 2015 terdaftar sekitar 430an museum di Dit. PCBM. Dari jumlah museum yang sebanyak itu, seharusnya Indonesia telah menjadi tujuan wisata internasional. Namun berbeda dengan yang terjadi saat ini, proses globalisasi dan masuknya budaya asing ke Indonesia menyebabkan masyarakat mulai tidak memperhatikan budaya rakyat Indonesia. Akibatnya banyak sekali budaya masyarakat Indonesia yang diklaim oleh Negara lain seperti tari tor-tor, reog ponorog, dan kebudayaan-kebudayaan lainnya. Menurut survey dari seorang narasumber, bahwa ketika orang Eropa ditanya mengenai Indonesia maka dia menjawab :”Indonesia itu punya kebudayaan yang besar dan hebat namun sayangnya kebudayaan sesungguhnya telah hancur oleh gaya hidup mereka sendiri.”
            Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila budaya lokal dapat dijaga dengan baik, Indonesia akan dipandang sebagai Negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata internasional. Tidak hanya itu budaya lokal yang menarik justru akan membawa para turis mancanegara ke Indonesia. Budaya ini dapat dijadikan obyek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi Negara. Sebaiknya mulai dari saat ini, kita sebagai bangsa Indonesia harus mampu merubah cara pandang kita terhadap globalisasi dan mencintai sekaligus bangga terhadap kebudayaan dan potensi bangsa Indonesia sehingga kelak tidak akan ada lagi pengklaiman budaya yang dilakukan Negara lain dan budaya lokal dapat dikenal oleh masyarakat internasional sekaligus dapat menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan pariwisata terbaik di dunia.


REFERENSI
Cipta.2015.Wawasan Nusantara dan Pandangan Terhadap Budaya di Era Globalisasi
            http : //ciptalarasati.blogspot.com/2015/05/wawasan-nusantara-dan-pandangan.html.
diakses tanggal 4 Maret 2016
Ibra.2015. Jumlah Pulau di Indonesia
            http : //www.wisataarea.com/2015/05/jumlah-pulau-di-Indonesia.html. diakses
tanggal 4 Maret 2016
Info.2013. Mempelajari Pengertian Pasar Global
            http ://infogreget.blogspot.com/2013/10/mempelajari-pengertian-pasar-global diakses
tanggal 4 Maret 2016
Melia.2012. Implementasi Wawasan Nusantara di Bidang Ekonomi
            http ://asrimelia.blogspot.com/2012/06/implementasi-wawasan-nusantara-di.html
diakses tanggal 4 Maret 2016
           

No comments:

Post a Comment