PENTINGNYA PENGEMBANGAN
WAWASAN NUSANTARA PADA ERA PASAR GLOBAL
Ismah Pratiwi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan
nusantara menurut kelompok kerja LEMHANAS 1999 yaitu “cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang memiliki puluhan ribu pulau yang terbentang
dari Sabang sampai Merauke. Dari puluhan ribu pulau yang dimiliki Indonesia,
terdapat 5 pulau besar/utama yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua. Menurut data dari PBB dan telah
diakui dunia bahwa pulau di Indonesia berjumlah 13.466 pulau, penghitungan
jumlah pulau ini dilakukan oleh Tim Nasional Pembakuan Rupabumi Indonesia. Namun
dari banyaknya pulau di Indonesia yang berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau.
Tentu
saja dengan banyaknya pulau di Indonesia, Indonesia memiliki banyak sekali
potensi-potensi ekonomis yang khususnya berasal dari kekayaan alam. Kekayaan alam
Indonesia sangat luar biasa, hanya saja Indonesia masih belum mampu mengelola
sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya yang berimbas pada masih banyak
ditemukan masyarakat yang kurang mampu, infrastruktur rusak, dan
masalah-masalah kesejahteraan lainnya. Data pendapatan perkapita rakyat
Indonesia juga hanya diwakili oleh pendapatan masyarakat menengah ke atas
(tidak menggambarkan keadaan ekonomi yang sebenarnya).
Pengertian Pasar Global
Pasar
global merupakan pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang
bisnis pada pasar global sangat besar dan menantang, ketika suatu orang atau
perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global maka terbukalah
kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak
keuntungan. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini
karena faktor-faktor antara lain :
1.
Adanya
beberapa Negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan
harga yang murah
2.
Semakin
banyak orang yang melakukan perjalanan antar Negara yang secara langsung
menjadi konsumen global
3.
Semakin
banyak transportasi antar Negara yang mempermudah distribusi produk
4.
Perdagangan
dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia
Pengembangan Wawasan Nusantara Pada Pasar Global
Pasar
global atau saat ini sering disebut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) telah
dimulai sejak 31 Desember 2015. Tentu saja kondisi seperti ini memiliki dampak
baik positif maupun negatif. Bagi Indonesia sendiri, adanya MEA merupakan suatu
tantangan sekaligus ancaman. Rakyat Indonesia sebagian besar belum memahami apa
itu MEA, apalagi untuk bersaing di pasar global khususnya masyarakat terpencil.
Hanya masyarakat di kota-kota besar yang diperkirakan akan mampu bersaing di
era ini. Keadaan masyarakat Indonesia di daerah khususnya daerah-daerah
terpencil membuat muncul rasa pesimis di khalayak ramai mengenai eksistensi
bangsa Indonesia di pasar global. Namun mengingat banyaknya potensi yang dapat
dikembangkan dan mengingat keadaan masa lalu dimana Indonesia pernah mengalami
masa-masa sulit maka bukan hal yang mustahil jika Indonesia dapat bersaing di
pasar global.
Implementasi
wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara merata dan adil. Di samping itu mencerminkan tanggung jawab
pengelolaan SDA yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal
balik serta kelestarian SDA itu sendiri.
Seperti
dilansir pada Merdeka.com, ketua DPD REI DKI Jakarta, Amran Nukman menyatakan
bahwa anggapan bisnis adalah bisnis dan tak ada kaitannya dengan wawasan
kebangsaan adalah keliru. Pasalnya wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai
orientasi dasar dalam berbisnis, mengingat pengusaha adalah penggerak roda
ekonomi.
Melalui
pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam era pasar bebas ASEAN,
pengusaha tidak cukup hanya memiliki wawasan bisnis namun juga harus memiliki
perspektif wawasan kebangsaan. Perspektif wawasan kebangsaan disini dapat
diartikan sebagai perspektif mengenai pembangunan nasional dimana semua pelaku
usaha memiliki tanggung jawab membangun perekonomian nasional dengan memikirkan
kesejahteraan rakyat. Implementasi wawasan nusantara senantiasa harus
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh.
Dalam
hal pengembangan wawasan nusantara perlu kiranya menyusun strategi untuk
mengahadapi MEA, salah satunya adalah dengan mengembangkan museum-museum di
Indonesia. Museum merupakan sarana untuk mengetahui budaya dan
peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah terjadi. Mengingat bahwa Indonesia kaya
akan budaya dan sejarah, sampai dengan 2015 terdaftar sekitar 430an museum di
Dit. PCBM. Dari jumlah museum yang sebanyak itu, seharusnya Indonesia telah
menjadi tujuan wisata internasional. Namun berbeda dengan yang terjadi saat
ini, proses globalisasi dan masuknya budaya asing ke Indonesia menyebabkan
masyarakat mulai tidak memperhatikan budaya rakyat Indonesia. Akibatnya banyak
sekali budaya masyarakat Indonesia yang diklaim oleh Negara lain seperti tari
tor-tor, reog ponorog, dan kebudayaan-kebudayaan lainnya. Menurut survey dari
seorang narasumber, bahwa ketika orang Eropa ditanya mengenai Indonesia maka
dia menjawab :”Indonesia itu punya kebudayaan yang besar dan hebat namun
sayangnya kebudayaan sesungguhnya telah hancur oleh gaya hidup mereka sendiri.”
Jadi dapat
disimpulkan bahwa apabila budaya lokal dapat dijaga dengan baik, Indonesia akan
dipandang sebagai Negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata internasional.
Tidak hanya itu budaya lokal yang menarik justru akan membawa para turis
mancanegara ke Indonesia. Budaya ini dapat dijadikan obyek wisata yang akan
menghasilkan devisa bagi Negara. Sebaiknya mulai dari saat ini, kita sebagai
bangsa Indonesia harus mampu merubah cara pandang kita terhadap globalisasi dan
mencintai sekaligus bangga terhadap kebudayaan dan potensi bangsa Indonesia
sehingga kelak tidak akan ada lagi pengklaiman budaya yang dilakukan Negara lain
dan budaya lokal dapat dikenal oleh masyarakat internasional sekaligus dapat
menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan pariwisata terbaik di dunia.
REFERENSI
Cipta.2015.Wawasan Nusantara dan Pandangan Terhadap
Budaya di Era Globalisasi
http
: //ciptalarasati.blogspot.com/2015/05/wawasan-nusantara-dan-pandangan.html.
diakses tanggal 4 Maret 2016
Ibra.2015. Jumlah Pulau di Indonesia
http
: //www.wisataarea.com/2015/05/jumlah-pulau-di-Indonesia.html. diakses
tanggal 4 Maret 2016
Info.2013. Mempelajari Pengertian Pasar Global
http
://infogreget.blogspot.com/2013/10/mempelajari-pengertian-pasar-global diakses
tanggal 4 Maret 2016
Melia.2012. Implementasi Wawasan Nusantara di Bidang
Ekonomi
http
://asrimelia.blogspot.com/2012/06/implementasi-wawasan-nusantara-di.html
diakses tanggal 4 Maret 2016
No comments:
Post a Comment