TUGAS

Fatmah Bahalwan “Dari Gang 3 ke MancaNegara”
Mata
Kuliah : Dasar-Dasar Kewirausahaan
Nama Dosen : Drs. Saidun Hutasuhut,M.si
Nama Dosen : Drs. Saidun Hutasuhut,M.si
Disusun Oleh :
ISMAH PRATIWI
(7133141041)
Kelas : E Reguler
JURUSAN
PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2014
Judul Buku : Dari GANG 3 ke MANCANEGARA, Fatmah
Bahalwan Ahli Masak Yang Memiliki 12 ribu Anggota Milis
Penulis : Henry Ismono
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2011
Tentang Sang Ahli Masak :
Nama : Fatmah Bahalwan
TTL : Wonosobo, 15 Januari 1964
Nama : Fatmah Bahalwan
TTL : Wonosobo, 15 Januari 1964
Fatmah Bahalwan terlahir dari keluarga keturunan Arab dan merupakan anak
ke 6 dari 12 bersaudara. Ayahnya seorang perwira menengah Brimob dengan pangkat
terakhir kapten. Sebagai seorang anggota polisi, ayah fatma sering pindah tugas
ke berbagai kota.
Masa Kecil Dekat Dengan Alam
Tak jauh dari area persawahan, mengalir sebuah sungai kecil yang berair
jernih. Airnya begitu jernih sehingga Fatmah bias melihat sampai ke dasar
sungai. Waktu pagi hari di sungai yang jernih itu banyak bebek yang
berenang-renang. Nah, di rerumputan sekitarnya Fatmah sering bermain di rerumputan(nyuket) dan menemukan telur bebek. Telur bebek menjadi lauk yang nikmat bagi
Fatmah.
Meskipun berasal dari keluarga seorang perwira polisi, kehidupan keluarganya begitu sederhana. Dirumahnya tidak ada televisi. Sejak kecil, Fatmah sudah dibekali oleh sikap bertanggungjawab dan mandiri oleh ayahnya.
Terbukti saat masih duduk di bangku SD ia sudah membantu neneknya untuk berjualan Lumpia di pasar. Ketika itu ia sekolah siang hari, dan pagi harinya ia berkeliling pasar untuk menjual kue buatan neneknya itu.
Kehidupan keluarga besar dengan kepala keluarga yang sudah memasuki pensiun, membuat ekonomi keluarga menjadi pas-pasan. Bahkan untuk menambah penghasilan keluarga, kakak sulung Fatmah berinisiatif membuka penyewaan komik. Sebelumnya keluarga Fatmah memang gemar membaca komik. Untuk memperkenalkan usaha penyewaan komik, kakak Fatmah yang kala itu belum tamat SMA langsung memperkenalkannya kepada masyarakat. Dan usaha penyewaan komik itu pun sangat mewarnai Jatibarang saat itu.
Selain membuka usaha penyewaan komik, keluarga Fatmah membuka warung sembako untuk menopang ekonomi keluarga. Sebagian rumah, diubah menjadi perpustakaan dan sebagian lagi diubah menjadi toko.
Meskipun berasal dari keluarga seorang perwira polisi, kehidupan keluarganya begitu sederhana. Dirumahnya tidak ada televisi. Sejak kecil, Fatmah sudah dibekali oleh sikap bertanggungjawab dan mandiri oleh ayahnya.
Terbukti saat masih duduk di bangku SD ia sudah membantu neneknya untuk berjualan Lumpia di pasar. Ketika itu ia sekolah siang hari, dan pagi harinya ia berkeliling pasar untuk menjual kue buatan neneknya itu.
Kehidupan keluarga besar dengan kepala keluarga yang sudah memasuki pensiun, membuat ekonomi keluarga menjadi pas-pasan. Bahkan untuk menambah penghasilan keluarga, kakak sulung Fatmah berinisiatif membuka penyewaan komik. Sebelumnya keluarga Fatmah memang gemar membaca komik. Untuk memperkenalkan usaha penyewaan komik, kakak Fatmah yang kala itu belum tamat SMA langsung memperkenalkannya kepada masyarakat. Dan usaha penyewaan komik itu pun sangat mewarnai Jatibarang saat itu.
Selain membuka usaha penyewaan komik, keluarga Fatmah membuka warung sembako untuk menopang ekonomi keluarga. Sebagian rumah, diubah menjadi perpustakaan dan sebagian lagi diubah menjadi toko.
Jadi Juara Tenis Meja
Setamat SD Fatmah melanjutkan pendidikan di SMP Pancasila Jatibarang.
Kepandaian Fatmah bermain pingpong membuatnya menjadi andalan kelasnya dalam
acara class meeting . dalam arena
pertandingan tunggal putri antar kelas, tak ada yang mampu mengalahkan Fatmah.
Ternyata, fatmah mewarisi kemampuan ayahnya yang jago main tenis meja. Ia pun
menjadi andalan sekolah untuk berkompetisi di tingkat Jatibarang dan ia menjadi
sang juara. Melangkah lebih lanjut Fatmah mewakili Jatibarang maju ke arena
pertandingan se-Kabupaten Brebes .
Sering Mencoba Aneka Resep
Di masa SMP, Fatmah sering mencoba berbagai aneka resep masakan.
Khususnya di hari istimewa seperti lebaran. Khusus untuk acara masak-memasak
seperti ini Fatmah memang menikmati dengan sungguh-sungguh. Ia memang tipe
orang yang suka belajar. Fatmah termasuk kreatif dalam membuat jajanan berbahan
singkong. Sesekali Fatmah juga mempraktekkan resep yang ia baca di Koran.
Kuliah dengan Segala
Keterbatasan
Nasib baik belum menaungi Fatmah, ia tidak lulus di Universitas
Indonesia dan IKIP Rawamangun. Kakak sulungnya menyarankan ia untuk mendaftar
di program D3 Manajemen Informatika ASMI. Dengan segala keterbatasan fatamh
mengikuti kuliah dengan mempunyai bekal uang Rp 100 untuk ongkos naik bus kota.
Ia sama sekali tidak mempunyai uang jajan. Ia baru punya uang jajan ketika
dikampus ada kegiatan dan ketika itu ia ikut menjualkan buku kuliah karangan
dosennya. Dari 25 buku yang berhasil ia jual kepada teman-temannya, Fatmah
mendapatkan bonus 4 buku dari dosennya. Dan 4 buku tersebut dijualnya, akhirnya
Fatmah memiliki sedikit tambahan uang jajan.
Pada tahun ketiga kuliah, kakak Fatmah yang membiayai kuliahnya mengalami situasi berat karena gelombang PHK tahun 1985 ikut menghantam kakaknya. Fatmah tidak pernah makan nasi sampai 3 hari karena benar-benar tidak ada uang.
Pada tahun ketiga kuliah, kakak Fatmah yang membiayai kuliahnya mengalami situasi berat karena gelombang PHK tahun 1985 ikut menghantam kakaknya. Fatmah tidak pernah makan nasi sampai 3 hari karena benar-benar tidak ada uang.
Bertemu Banyak Keluarga
Miskin
Kini masa pencarian pekerjaan pun dimulai, untuk itu Fatmah rajin
mambaca iklan lowongan pekerjaan di berbagai surat kabar. Surat-surat lamaran
pekerjaan pun dikirimkan.
suatu hari ia diajak sepupunya untuk mengikuti pengajian di Yayasan Al Irsyad. Setelah 2-3 kali ikut pengajian ia didatangi pengurus Al Irsyad dan ia mendapat sumbangan karena termasuk keluarga yang dianggap tidak mampu. Di acara diklat yang diadakan oleh Yayasan Al Irsyad, Fatmah banyak bertemu kawan dan relasi baru, salah satunya adalah ibu Syahrazad Saukad Al Bachri (salah satu orang penting di Al Irsyad). Fatmah ditawari menjadi guru kesenian di SMP Al Irsyad oleh ibu Syahrazad.
Pada suatu hari, Fatmah berkenalan dengan ketua Yayasan Al Irsyad yang bernama Abdul Kadir Alif. Lalu ia ditawarkan untuk menjadi tenaga koordinator proyek social Yang bergaji Rp 100 ribu, sedangkan pada waktu itu gajinya menjadi seorang guru hanya Rp 15 ribu. Dan ia menerima tawaran tersebut. Kehadiran Fatmah di Yayasan Al Irsyad memperkuat SDM yang selama ini masih butuh banyak tenaga muda. Selain berorganisasi ia belajar banyak tentang sosialisasi dengan masyarakat dan belajar banyak tentang kepemimipinan.
suatu hari ia diajak sepupunya untuk mengikuti pengajian di Yayasan Al Irsyad. Setelah 2-3 kali ikut pengajian ia didatangi pengurus Al Irsyad dan ia mendapat sumbangan karena termasuk keluarga yang dianggap tidak mampu. Di acara diklat yang diadakan oleh Yayasan Al Irsyad, Fatmah banyak bertemu kawan dan relasi baru, salah satunya adalah ibu Syahrazad Saukad Al Bachri (salah satu orang penting di Al Irsyad). Fatmah ditawari menjadi guru kesenian di SMP Al Irsyad oleh ibu Syahrazad.
Pada suatu hari, Fatmah berkenalan dengan ketua Yayasan Al Irsyad yang bernama Abdul Kadir Alif. Lalu ia ditawarkan untuk menjadi tenaga koordinator proyek social Yang bergaji Rp 100 ribu, sedangkan pada waktu itu gajinya menjadi seorang guru hanya Rp 15 ribu. Dan ia menerima tawaran tersebut. Kehadiran Fatmah di Yayasan Al Irsyad memperkuat SDM yang selama ini masih butuh banyak tenaga muda. Selain berorganisasi ia belajar banyak tentang sosialisasi dengan masyarakat dan belajar banyak tentang kepemimipinan.
Mengundurkan Diri Dari Al
Irsyad
Jakarta, tahun 1994. Setelah menikah dengan sahabat penanya pada tahun
1988, Fatmah pun mulai tergerak untuk berhenti bekerja dan mencari pekerjaan
lain yang menjanjikan gaji yang lebih baik karena kebutuhan rumah tangga
semakin meningkat.
Rupanya ini memang jalan lapang yang ditunjukkan Yang Maha Kuasa untuk Fatma, dari informasi temannya, Fatmah pun mengetahui kalau Machnan Kamaluddin membutuhkan sekertaris. Fatmah pun mengirimkan lamaran dan diterima menjadi sekertaris.
Rupanya ini memang jalan lapang yang ditunjukkan Yang Maha Kuasa untuk Fatma, dari informasi temannya, Fatmah pun mengetahui kalau Machnan Kamaluddin membutuhkan sekertaris. Fatmah pun mengirimkan lamaran dan diterima menjadi sekertaris.
Liku-Liku Pekerjaan
Sekertaris
Menjadi sekertaris bukan berarti Fatmah hanya berkutat di lingkungan
kantornya. Fatmah juga diberi kesempatan oleh Machnan Kamaluddin untuk menjalin
hubungan dengan rekan seprofesi lewat acara Secretary
Gathering. Salah satu tujuan Secretary
Gathering adalah untuk menepis isu buruk tentang pekerjaan sekertaris.
Semasa mahasiswa Fatmah juga pernah mendengar kabar tak sedap tentang ASMI,
oleh sebagian kalangan, ASMI dilecehkan menjadi Akademi Santapan Manajer
Indonesia.
Membuat Resep Andalan American
Risoles
Pada tahun 1998, Fatmah mulai berkantor di Gedung Artaloka lantai 15. Ia
membantu pekerjaan Machnan Kamaluddin yang saat itu memegang 2 jabatan yaitu
Komisaris di PT Arkon Prima dan Bank Muamalat. Karena Fatmah memiliki banyak
waktu luang, ia mencoba hobinya dengan memulai resep-resep baru. Lalu ia
membuat bolu kukus sebanyak 15 buah, 5 diberikan untuk keluarganya, dan 10 buah
dibawanya ke kantor untuk dijualnya. Hari pertama jualan, bolu kukusnya
langsung habis.
keesokan harinya, Fatmah membuat resep lagi, begitulah hari demi hari Fatmah selalu membuat resep baru. Dia semakin terampil membuat aneka jajanan seperti kroket, risoles, klepon, dan makin banyak lagi. Ia pun kemudian hanya memasarkan jajanannya kepada teman kantor di satu lantai gedung, belum lagi di satu gedung yang lain. Fatmah pun rajin mencatat resep yang telah berhasil diuji coba. Tak terasa ia sudah menyimpan daftar snack. Kemampuan sebagai “tukang bikin kue” sudah diakui oleh teman-temannya . ia juga senang ketika hasil karyanya dipuji oleh teman-temannya.
keesokan harinya, Fatmah membuat resep lagi, begitulah hari demi hari Fatmah selalu membuat resep baru. Dia semakin terampil membuat aneka jajanan seperti kroket, risoles, klepon, dan makin banyak lagi. Ia pun kemudian hanya memasarkan jajanannya kepada teman kantor di satu lantai gedung, belum lagi di satu gedung yang lain. Fatmah pun rajin mencatat resep yang telah berhasil diuji coba. Tak terasa ia sudah menyimpan daftar snack. Kemampuan sebagai “tukang bikin kue” sudah diakui oleh teman-temannya . ia juga senang ketika hasil karyanya dipuji oleh teman-temannya.
Berkreasi Membuat Resep
Sendiri
Sungguh suatu kejutan ketika Fatmah mendapat tantangan dari PT PNM.
Untuk keperluan rapat koperasi, PT PNM memesan 150 snack yang terdiri dari 3
jenis ditambah minuman. Minumannya semacam coffebreak.
Hebatnya lagi, risoles hasil modifikasinya, mendapat banyak pujian ketika
ditanya nama snack itu, Fatmah mengarang bebas “American Risoles”. Ternyata
menu baru ini menjadi menu favorit tiap ada acara, American Risloes harus ada.
Pesanan Dekorasi Kue Pertama
Yang Mendebarkan
Tak terasa, meski masih berupa usaha sampingan, Fatmah sudah menjadi
salah satu tokoh dalam panggung dunia kuliner. Beberapa usaha ia jalani mulai
dari membuat snack, catering, dan kue Loyang. Bahkan untuk kue Loyang ia
sanggup memproduksi hingga ratusan buah tiap minggunya. Mengenai dekorasi kue,
ia mulai membeli aneka peralatan membuat kue. Dan mencoba berbagai resep,
upayanya pun tak sia-sia . Sekitar sebulan kemudian ia berhasil membuat black forest. Pada saat itu, cake ini
termasuk jenis kuliner baru yang banyak peminatnya. Dengan percaya diri Fatmah
pun berani menerima pesanan.
Kue Ulang Tahun Berhias
Anyaman
Keberhasilan karya pertama membuat Fatmah percaya diri, ia pun menerima
pesanan black forest sampai beberapa kali. Ia mulai berani menerima pesanan termasuk
pesanan lapis Surabaya untuk kue tar. Lewat berkali-kali proses latihan, Fatmah
sanggup membuat kue ulang tahun berhias anyaman dengan bahan buttercream.
Membuat Kue Berukuran Satu
Meter
Karena keberhasilannya membuat kue berhias anyaman, ia pun mulai
menerima pesanan dekorasi kue. Pada saat itu ia masih pelan-pelan mengerjakan
dan butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya. Fatmah mendapat pesanan
membuat kue berukuran satu meter untuk cucu Bu RT.
Fatmah menyadari kalau ilmu dekorasi kue akan berkembang terus. Apalagi ia sudah mulai menerima pesanan, ia pun rajin berjalan-jalan ke toko bahan kue untuk mencari informasi trend mutakhir dekorasi kue. Di toko bahan kue selalu ada contoh-contoh hiasan yang dapat menjadi sumber informasi. Salah satu hiasannya adalah boneka-boneka mungil. Pada umumnya hiasan-hiasan itu adalah boneka tokoh-tokoh kartun seperti MickeyMouse atau Doraemon.
Fatmah menyadari kalau ilmu dekorasi kue akan berkembang terus. Apalagi ia sudah mulai menerima pesanan, ia pun rajin berjalan-jalan ke toko bahan kue untuk mencari informasi trend mutakhir dekorasi kue. Di toko bahan kue selalu ada contoh-contoh hiasan yang dapat menjadi sumber informasi. Salah satu hiasannya adalah boneka-boneka mungil. Pada umumnya hiasan-hiasan itu adalah boneka tokoh-tokoh kartun seperti MickeyMouse atau Doraemon.
Berkibar Bersama Natural
Cooking Club
Meski bekerja dirumah, Fatmah tetap memiliki banyak teman. Ia tetap
menjalin hubungan persahabatan lewat sarana milis . ia aktif di milis majalah
‘sedap’ sewaktu masih bekerja menjadi sekertaris. Semakin lama milis ‘sedap’
semakin ramai. Namun sebagai anggota milis, merasa kalau mereka membutuhkan
ruang baru. Mereka pun kemudian membuat sebuah milis kuliner baru bernama DB.
Fatmah terus memikirkan nama yang cocok . Pada tanggal 15 January 2005 bersamaan dengan hari ulang tahunnya, ia mendeklarasikan nama tersebut menjadi Natural Cooking Club (NCC). Lalu dalam klub NCC itu Fatmah mendidik para pengajar kursus untuk mengajari mengenai resep-resep aneka masakan. Kemudian kelas-kelas NCC pun semakin terisi.
Fatmah terus memikirkan nama yang cocok . Pada tanggal 15 January 2005 bersamaan dengan hari ulang tahunnya, ia mendeklarasikan nama tersebut menjadi Natural Cooking Club (NCC). Lalu dalam klub NCC itu Fatmah mendidik para pengajar kursus untuk mengajari mengenai resep-resep aneka masakan. Kemudian kelas-kelas NCC pun semakin terisi.
Aksi NCC Diberikan Ke Public
Dunia
Perkembangan jumlah anggota NCC berjalan begitu cepat. Sesuai dimuat
diharian Kompas, anggotanya merayap sampai 1.500 orang dalam waktu kurang dari
dua bulan. Ide kreatif Fatmah terus bergulir. Salah satunya adalah keinginannya
untuk membuat sebuah acara fenomenal sekaligus menandai ulang tahun pertama
NCC. Fatmah pun mulai menggagas sebuah acara dalam rangka menciptakan rekor
MURI ini, yaitu kompetisi mendekorasi kue yang diikuti 100 orang. Ternyata para
member milis begitu antusias untuk
ikut serta dalam mencetak sejarah. Hari yang bersejarah pun tiba, seluruh
peserta hadir di aula milik PT Sharp yang luas. Pihak MURI menghitung jumlah
peserta . ketika mereka menyatakan bahwa acara pencatatan rekor MURI telah sah
dilakukan, tepuk tangan langsung membahana. Di hari berikutnya Fatmah merasakan
kebanggan lain ketika berbagai media memberitakan acara pembuatan rekor MURI
itu. Sampai mendapat pemberitaan di CNN, TV Beijing, TV Hongkong, dan TV
Taiwan.
Mengikuti Pelatihan di
Negeri William Shakespeare
Dengan website milik Fatmah yang diperbarui secara rutin, dan dengan
jumlah member yang semakin besar, milis NCC dipandang oleh perusahaan
Tupperware seperti layaknya sebuah media. Oleh sebab itu pada tahun 2009,
Tupperware mengundang sejumlah media massa Indonesia untuk hadir ke Singapura
dalam rangka menyerahkan Design Award . Fatmah turut diundang mewakili NCC. Hari
yang ditunggu pun tiba, Fatmah terbang ke Inggris menempuh perjalanan ke Eropa
untuk pertama kalinya. Fatmah siap mengikuti teacher training untuk menyiapkan
pengajar professional cake decorating
technic PME Indonesia.
Produktif Menulis Buku Resep
Dari hasil perjalanan ke Malaysia dan London, Fatmah kini memegang
sertifikat Wilton dan PME. Kemudian Fatmah mulai menulis buku berjudul Step by Step Cake Decorating dengan Butter
Cream. Buku tersebut termasuk buku laris, setelah cetakan pertama 5.000
eksemplar pada tahun 2009. Setelah buku pertamanya laris, Fatmah pun
mengeluarkan buku berikutnya yang berjudul cake
decorating dengan foundant . Ternyata buku itu pun sama larisnya dan Fatmah
pun kini menjadi selebritis dunia kuliner. Kini Fatmah menjadi seorang
entrepreneur dan ahli masak dengan 12.000 anggota milis.
Hal-hal positif yang dapat dijadikan inspirasi dalam hal mewujudkan
impian dari riwayat hidup beliau yaitu :
1.
Tidak
hanya puas menjadi penonton dan komentator, tetapi menjadi sutradara dan
pemain.
2.
Berpikir
positif walaupn hal yang dipikirkan itu negative.
3.
Tidak
takut mencoba hal-hal baru selagi itu hal yang positif
4.
Tidak
meremehkan hal-hal yang kecil karena untuk mencapai hal-hal yang besar, melalui
hal-hal yang kecil terlebih dahulu.
5.
Senang
membagi ilmu dengan sesamanya.
6.
Tidak
mudah putus asa dalam mencapai tujuan dan impian.
7.
Menjadi
orang yang kreatif.
8.
Dengan
perjuangan dan kerja keras, tujuan dan impian akan berakhir dengan baik.
9.
Percaya
diri dalam berkreasi.
10. Harus mengendalikan waktu, jangan sampai waktu yang
mengendalikan kita.
11. Hasil yang baik tercapai oleh keringat kerja keras.
12. Sanggup memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada.
No comments:
Post a Comment